Saturday, April 7, 2012

Sie Jin Kwie Di Negeri Sihir

Saya cuma bisa ngomong 1 kata : Totalitas !

Pertunjukkan teater menyambut hari jadi Teater koma yang ke-35, digelar mulai dari tanggal 1-31 Maret 2012 ( kecuali senin, libur) ini merupakan trilogi terakhir dari cerita Sie Jin Kwie ( sebelumnya adalah Sie Jin Kwie, Sie Jin Kwie kena fitnah ).
Awalnya agak ragu untuk menonton karena menurut tweet para penonton , acara berlangsung hingga 4,5 jam. Masalahnya acara baru dimulai jam 19.30 berarti baru akan selesai di jam 24.15. Saya kesulitan untuk mencari teman menonton sebenarnya, tapi untung sepupu dan sahabat saya yang baru kemarin bersama-sama menonton Kabaret Oriental, akhirnya terbujuk pula untuk menemani saya menonton acara ini.

Tanggal 28 Maret 2012, hari rabu. Akhirnya kami bisa menonton pertunjukkan, walaupun masuknya agak telat dan butuh beberapa menit untuk menyesuaikan diri dengan cerita yang sedang dibawakan oleh sang dalang, saya pun larut dalam cerita.

Sie Jin Kwie diceritakan sedang dalam medan perang dan akhirnya mengalami luka, karena terluka Sin Jin Kwie koma dan terbawa dalam dunia akherat dan mengalami penglihatan tentang masa depannya bahwa dia akan hidup kembali dan anaknya yang pernah mati namun dihidupkan kembali oleh dewa akan menjadi Jenderal besar yang akan memimpin peperangan dan membawa dalam kemenangan, anaknya pula akan menikah dengan seorang wanita bernama Hwan Li Hoa namun diakhir hidupnya, Sie Jin Kwie akan dibunuh oleh panah anaknya sendiri.
Lalu Sie Jin Kwie pun akhirnya tersadar kembali dan cerita pun diceritakan sesuai dengan penglihatan itu. Satu per satu semuanya terjadi. 

Pertunjukkan yang berlangsung selama 4,5 jam ini karena cerita ini sangat detail, bahkan melihat dari draft naskah pertama seharusnya bisa berdurasi 7 atau 8 jam. Saya sendiri sampai bingung karena banyaknya detail dan tokoh-tokohnya ( contoh : jumlah adegan peperangan yang harusnya 46, tapi hanya 30 saja yang dilakoni. )
Tapi saya tetap bisa melihat keseluruhan cerita ini, antara pengabdian seorang anak terhadap orang tua.( Sie Jin Kwie dan Sie Teng San ) Antara memenuhi takdir dengan menikah dengan musuh atau taat kepada orang tua ( konflik batin Hwan Li Hoa), dan mengenai hukum karma ( diceritakan karena Sie Jin Kwie pernah dengan tidak sengaja memanah Sie Teng San, anaknya. Lalu dewa menghidupkan kembali Sie Teng San dan diangkat menjadi murid. Pada akhirnya, Sie Jin Kwie tewas karena tak sengaja terkena panah Sie Teng San ).

Walaupun saya harus menahan kantuk (karena body clock saya ,jam 11 adalah tidur), tapi saya harus akui kehebatan teater koma dalam mempersiapkan pertunjukkan ini. Luar biasa, ada 350 potong busana , mereka memburu batik dan mentelusuri motif-motif batik, berburu alat musik Opera Cina ke Singapura, dan juga wayangnya luar biasa. (Maaf sebagai orang awam yang baru menyukai pertunjukkan teater, saya tidak begitu jeli melihat detail itu dipanggung, justru lewat buku acara baru saya tersadar betapa hebatnya tim dari teater koma ini ).

Mata dan telinga saya benar-benar disegarkan melalui pertunjukkan ini. Dengan tata rias yang luar biasa, saya sampai membayangkan berada di masa lalu , menyaksikan sebuah opera cina. Dan kostumnya, astagaaa..tak terhitung deh saya komentari , " Gila, kostumnya bagus banget ya?" di sepanjang pertunjukkan.

Oh ya, ada 1 kejadian lagi dimana malam itu dua kali mati lampu ( kaget juga sih), tapi pertunjukkan terus dilanjutkan , walau hanya menggunakan senter. Hebat kan mereka?

Cuma mau bilang " Kudos " buat semua pemain, crew, penulis naskah, tata panggung, musik, semua yang terlibat deh. Produksi yang hebat, saya tunggu untuk pertunjukkan tahun depan ;)


Buat yang belum pernah nonton teater, tapi kepengen merasakan nonton teater( sama kayak saya, masih baru), saya akan share mengenai masalah tiket. Karena untuk menonton teater, tiket harus kita buru sebelum hari pertunjukkan. Memang ada juga yang menjual tiket pada hari H, tapi daripada kehabisan, ada baiknya memburu tiket terlebih dahulu .

1. Melihat website dari penyelenggara acara.
Misalnya untuk teater koma : www.teaterkoma.org
atau untuk penyelenggara Kabaret Oriental adalah Eki Dance Company : http://new.eksotika.net/

2. Memilih tempat duduk dan hari pertunjukkan
Kita bisa melakukan 2 cara untuk memilih tempat duduk, biasa sih setelah melihat website, kita akan melihat nomor telephone yang bisa kita hubungi untuk pemesan tiket beserta juga denah tempat duduk.
Jadi cara pertama adalah menelepon.
Cara kedua adalah mengisi formulir pemesanan via email atau link di website seperti yang saya lakukan ketika memesan tiket Kabaret Oriental.

3. Pembayaran
Selama ini pembayaran dilakukan melalui transfer atau juga pembelian langsung di counter yang menjual tiket ( Waktu menonton musikal laskar pelangi, saya membeli tiket di toko buku Aksara )

4. Voucher
Setelah melakukan konfirmasi pembayaran, kita akan diberi voucher ( di email atau tidak kita ambil di kantornya atau harus kembali lagi ke counter - waktu itu toko buku aksara pada H-1 pertunjukkan ) yang bisa kita tukerkan di hari H . Tapi tidak untuk pertunjukkan teater koma ( waktu itu saya pesan di TIM ), setelah melakukan konfirmasi pembayaran, saya hanya diminta membawa bukti transfer atm itu untuk menukarkan dengan tiket pada hari H.

5. Pembelian tiket langsung di hari H
Pengalaman saya ketika menonton musikal laskar pelangi ( yang pertama kali), saya membeli di hari H dan harus mengantri selama 2 jam di ticket box tanpa kepastian ada berapa tiket yang tersisa untuk pertunjukkan hari H. Saya sih akhirnya dapet, tapi orang lain yang antri di belakang saya, harus pulang dengan sia-sia karena tiket sold out , ya kira-kira di 20 org pertama yang mengantri deh. Padahal antrian tiket itu uda panjang loh. Sejak saat itu, saya ogah beli tiket di hari H. 

Nah tingkat kemudahan pemesanan tiket memang lain-lain, saya sih sukanya bayar via transfer, voucher di email saja / bukti transfer atm dijadikan penukar tiket pada hari H.Ga ribet :D

Tuesday, April 3, 2012

Kabaret Oriental - Anak Emas Juragan Batik


Akhirnya saya kembali ke Gedung Kesenian Jakarta, tapi kali ini tidak sendirian seperti tahun lalu menonton Jakarta Love Riot, melainkan bersama dengan sepupu dan sahabat saya.

" Udah lama ga nonton teater " begitu kata Tonny, sepupu saya ketika membujuk untuk menonton bersama pertunjukkan ini. Ada sensasi yang berbeda ketika nonton teater memang, pertunjukkan langsung dimana kita sebagai penonton akan mengharapkan kesempurnaan dan tidak ada kesalahan ( saya bete sekali ketika menonton pertunjukkan yang penuh dengan kesalahan karena tiket pertunjukkan teater tidak pernah murah), kita juga ingin mendapatkan pertunjukkan yang kreatif ( karena tidak akan ada yang namanya special effect seperti dalam film bioskop ) dan tentu saja pertunjukkan yang menghibur. Semua ada dalam pertunjukkan kabaret oriental malam itu.

Sesuai namanya Kabaret Oriental, cerita ini mengambil latar belakang keturunan keluarga etnis cina yaitu Hwang Cin Hin yang memiliki 4 orang istri,  yang telah mengembangkan bisnis batik turun temurun. Konflik terjadi ketika anak dari istri ke-4 yaitu Robert, yang merupakan lulusan Harvard memiliki ide yang lebih inovatif untuk mengembangkan bisnis ini, sedangkan anak tertua, yaitu ko william yang notabene sudah dari awal merintis dan mengembangkan usaha ini bersama papanya, tetap kekeuh untuk menjalankan dengan cara yang sudah berjalan sejak dulu, toh keuntungan perusahaan tetap banyak.
Robert juga tidak setuju dengan pemakaian uang perusahaan yang tidak terkontrol untuk keperluan pribadi, akibatnya anggota keluarga yang lain yang tidak biasa dibatasi menjadi kesal dengan Robert dan melemparkan gosip yang tidak benar tentang Robert.

Cerita diselingin dengan mengantarkan tokoh-tokoh lain dalam keluarga besar ini, misalnya Ci Monik yang merupakan anak dari istri ke-3 yang memiliki pacar pemilik salon. Diceritakan sang pacar, memanfaatkan kekayaan ci Monik untuk membuka cabang salon-salonnya.
Lalu ada pula  Ko Daniel, anak dari istri ke-2 yang hanya bisa hidup foya-foya karena kekayaan keluarga yang dimiliki.
Lalu ada pula aksi Shadow Dance yang dibawakan dengan keren banget. Bagaimana mereka secara bersama-sama bisa berubah menjadi pesawat, mobil, binatang-binatang, kapal laut. Wah keren deh !!!
Lalu dalam acara ini , saya sangat terhibur dengan aksi para mbok-mbok, yang menyanyikan lagu Lie Wen Cen ( ternyata itu lagu angkatan mama saya ... hehehe), dan kelucuan mereka ketika mengosipkan para majikan dan nyonya ( which is so real lah, kita juga tahu kan klo para pembantu suka gosipin tuan dan nyonyanya?? )

Cerita diakhiri dengan baik ketika acara kumpul keluarga di malam Imlek, istri ke-4 yang dimainkan dengan anggun oleh Cynthia Lamusu meminta agar Robert maupun William bisa saling menghormati dan menerima masukan juga. Buat apa punya uang banyak, tapi keluarga terpecah? Merupakan kata-kata yang perlu direnungkan.

Saya suka ceritanya walaupun konflik kurang klimaks, tapi inti ceritanya dan penggambaran tokoh-tokohnya sangat real. Tidak semua orang punya keluarga yang sempurna, bebas dari konflik, iri, gosip. Dan uang memang penyebab banyak keluarga pecah. Pilihan tergantung di kita : Uang atau keluarga yang terpenting??

Dan buat Eki Dance Company, saya selalu senang menonton pertunjukkannya karena di akhir acara ketika kita mau pulang, selalu saja ada " oleh-oleh" nya. Tahun lalu karena cerita tentang anak tukang soto, ketika mau pulang para penonton disuguhi oleh soto ( sayang sekali saya tidak bisa mencicipinya karena harus segera pulang). Tahun ini karena scene adegan terakhir adalah malam Imlek, maka saya pun terkejut ketika pulang dibagikan angpao kepada penonton.


Jadi penasaran, tahun depan apa ceritanya dan apa " oleh-oleh" nya yach? :D

1 Tips menonton Teater :
Beli tiket jauh-jauh hari.

Memang kalau beli tiket dekat hari pertunjukkan, biasa ada promo dengan kartu kredit tertentu untuk mendapatkan diskon tapi harus datang ke kantornya langsung. Saya sih anak kemayoran, disuruh ke daerah selatan langsung nge-blank dech.
Nah kalau tetap membeli tiket lewat telepon pada hari menjelang pertunjukkan, dijamin agak susah telp dan email dibalas. Jadi ya untuk lebih amannya cari tiket jangan terlalu dekat dengan hari pertunjukkan dech...kalau ga bisa nyesel deh ketika ngebaca di twitter, ternyata pertunjukkannya bagus..hehehe